Akar Kekuatan Gigi

by - April 23, 2009

Setelah bertahun-tahun digunakan untuk menggigit dan mengunyah, bagaimana gigi manusia tetap utuh dan berfungsi baik? Rahasianya terletak pada email, jaringan terluar gigi. Sebuah tim ilmuwan dari George Washington University, Amerika Serikat, menyatakan keberadaan email berperan pada daya tahan gigi manusia.
Email gigi manusia sangat rapuh. Seperti kaca, email mudah pecah. Namun, berbeda dengan kaca, email mampu menahan retakan dan tetap utuh hampir seumur hidup pemilik gigi itu. Tim periset itu menemukan bahwa alasan utama mengapa gigi tidak pecah berantakan adalah karena adanya tuft, cacat mirip retakan halus yang ditemukan dalam email. Tuft muncul pada masa pertumbuhan gigi, dan semua gigi manusia memiliki sejumlah tuft sebelum gigi itu muncul ke permukaan gusi di dalam mulut.
Banyak retakan pada gigi tidak berasal dari permukaan terluar gigi. Sebaliknya, retakan itu muncul dari tuft yang terletak jauh di dalam email. Dari sana, retakan itu tumbuh ke arah permukaan gigi terluar. Begitu mencapai permukaan, retakan ini berpotensi sebagai lokasi pembusukan gigi. Tuft menekan pertumbuhan retakan-retakan itu dengan mendistribusikan tekanan di antara mereka.
"Ini pertama kalinya fitur perkembangan yang tidak diketahui, semisal tuft pada email, diperlihatkan memiliki peran yang signifikan dalam fungsi gigi," kata Paul Constantino, ilmuwan dari universitas itu. "Pertumbuhan retakan juga dihambat oleh jalinan struktur mikro email, dan oleh proses penyembuhan mandiri ketika material organik mengisi retakan yang memanjang dari tuft, yang juga direkatkan oleh materi organik. Jenis pengisian ini mengikat dinding retakan yang berhadapan, meningkatkan jumlah kekuatan yang diperlukan untuk memperlebar retakan di kemudian hari."
Riset hasil kolaborasi antara antropolog dari George Washington University serta ahli fisika dari National Institute of Standards and Technology di Gaithersburg ini dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences. Selain email gigi manusia, tim tersebut mempelajari gigi linsang laut yang amat mirip dengan gigi-geligi manusia. SCIENCEDAILY

You May Also Like

1 komentar