Ketika istriku hamil, selain menyiapkan segala sesuatu untuk tumbuh kembangnya anakku di dalam kandungan istriku, kesehatan istriku, juga mempersiapkan nama untuk anakku. Sejak awal kami menikah di tahun 2006, kami sudah memiliki sebuah nama untuk anak kami, yakni Agsya. Yang berarti gabungan dari nama kami berdua, agus dan syam. Ya mungkin itung-itung mendirikan dinasti atau marga baru. Hehehe.
Nama lain yang kemudian menyusul adalah Kila yang diambil dari bahasa Toraja yang juga fam dari nenek moyangku dari ibuku yang asli dari Toraja. Kebetulan ketika terakhir kesana pada tahun 2004 (mungkin), aku diberi nama oleh buyut kami, Agus Kila’. Untuk menyambung tali silaturohim agar tidak kehilangan api istilahnya, aku cantumkan juga dinama belakang anakku, yang berarti Petir / kilat.
Aku dan istriku juga menginginkan nama anak kami juga diambil dari bahasa Arab. Cukup panjang perjalanan untuk mendapatkan nama ini. Butuh waktu hingga usia kehamilan istriku memasuki bulan kedelapan (jika tidak salah). Mulai mencari referensi di buku-buku nama Islam hingga browsing di internet. Akhirnya kami peroleh 2 buah nama yang artinya baik, yakni Fahiem yang dalam bahasa Arab berarti smart / cerdas atau dalam bahasa Persia berarti wise / bijaksana. Kemudian Manna’, yang berarti strong atau kuat.
Lengkap sudah nama anak kami yang lelaki itu, itu karena ia baru ketahuan berkelamin lelaki ketika usia kehamilan istriku memasuki usia 8 bulan, karena saat itu dokter kesulitan menetukannya dari hasil USG hingga usia kehamilan 7 bulan. Akhirnya kami putuskan ia bernama Agsya Fahiem Manna Kila, kami biasa memanggilnya “Key” yang diambil dari huruf awal Kila, tapi ayah ibuku terbiasa ia memanggil Kila, lebih Toraja kali.
Alhamdulillah, semakin lengkap kebahagiaan kami berdua, dikaruniai oleh Alloh SWT seorang anak lelaki yang sehat dan kuat, semoga kelak ia akan menjadi insan yang sholeh, cerdas, bijaksana, yang berguna bagi agamanya, bangsanya, dan keluarganya. Amien.
Nama lain yang kemudian menyusul adalah Kila yang diambil dari bahasa Toraja yang juga fam dari nenek moyangku dari ibuku yang asli dari Toraja. Kebetulan ketika terakhir kesana pada tahun 2004 (mungkin), aku diberi nama oleh buyut kami, Agus Kila’. Untuk menyambung tali silaturohim agar tidak kehilangan api istilahnya, aku cantumkan juga dinama belakang anakku, yang berarti Petir / kilat.
Aku dan istriku juga menginginkan nama anak kami juga diambil dari bahasa Arab. Cukup panjang perjalanan untuk mendapatkan nama ini. Butuh waktu hingga usia kehamilan istriku memasuki bulan kedelapan (jika tidak salah). Mulai mencari referensi di buku-buku nama Islam hingga browsing di internet. Akhirnya kami peroleh 2 buah nama yang artinya baik, yakni Fahiem yang dalam bahasa Arab berarti smart / cerdas atau dalam bahasa Persia berarti wise / bijaksana. Kemudian Manna’, yang berarti strong atau kuat.
Lengkap sudah nama anak kami yang lelaki itu, itu karena ia baru ketahuan berkelamin lelaki ketika usia kehamilan istriku memasuki usia 8 bulan, karena saat itu dokter kesulitan menetukannya dari hasil USG hingga usia kehamilan 7 bulan. Akhirnya kami putuskan ia bernama Agsya Fahiem Manna Kila, kami biasa memanggilnya “Key” yang diambil dari huruf awal Kila, tapi ayah ibuku terbiasa ia memanggil Kila, lebih Toraja kali.
Alhamdulillah, semakin lengkap kebahagiaan kami berdua, dikaruniai oleh Alloh SWT seorang anak lelaki yang sehat dan kuat, semoga kelak ia akan menjadi insan yang sholeh, cerdas, bijaksana, yang berguna bagi agamanya, bangsanya, dan keluarganya. Amien.