Beberapa minggu belakangan, saya sangat terganggu oleh migrain yang sering menyerang kepala saya. Utamanya bagian belakang kiri. Memang pada bagian tersebut merupakan bagian yang terluka parah ketika saya kecelakaan sehingga harus dioperasi. Dan hasil dari operasi tersebut berbentuk garis panjang pada bagian belakang kepala mulai tengkuk hingga sedikit keatas lalu berbelok ke kiri, seperti angka 7.
Migrain ini sangatlah mengganggu saya, utamanya pada hari senin, karena pada hari itu saya juga sedang menjalankan ibadah puasa. Seperti hari ini juga begitu, dan sengaja hari ini saya tidak puasa senin - kamis, apa ada bedanya. Eh ya tuh migrain tetap saja muncul. Padahal waktu bangun subuh sama seperti hari senin dan kamis lainnya *karena lebih dini bangunnya untuk sahur*, but why gitu loh, kok cuman hari senin aja tuh migrain menyerang saya?
Secara definisi klinis, migrain merupakan neurologik paroksismal dengan gejala berupa nyeri kepala spontan atau dicetuskan secara episodik yang disertai gangguan fisik seperti mual, muntah, juga sensitif terhadap suara, cahaya serta bau-bauan. Gejala khas nyeri kepala pada migrain berupa nyeri kepala sebelah, berdenyut, bertambah dengan aktivitas yang berlangsung sampai beberapa jam atau hari. Meski sering dirasakan di salah satu sisi kepala, namun nyerinya bisa berpindah atau mengenai kedua sisi sekaligus.
Penyebab pasti migrain masih simpang siur. Tetapi dugaan kuat adalah akibat adanya aktivitas impuls listrik otak yang berlebihan dengan akibat meningkatnya aliran darah di otak dan diikuti dengan pelebaran pembuluh darah otak serta peradangan yang menyebabkan munculnya rasa nyeri dan gejala lain. Penyebab migrain yang lain adalah adanya gangguan fungsi peredaran darah di otak. Gejala-gejalan awal migrain juga karena kemungkinan disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah di otak. Sedangkan keluhan sakit kepala yang menyertai migrain terjadi akibat melebarnya pembuluh nadi di kulit kepala. Mungkin saja gangguan ini berhubungan dengan adanya perubahan-perubahan yang sangat kompleks di sistem saraf, pembuluh darah dan adanya reaksi biokimia dalam tubuh. Ada beberapa zat yang diduga merupakan penyebab migrain, misalnya coklat, ikan kalengan, keju atau bahkan susu padat lemak. Sedangkan obat-obatan yang mengandung estrogen, pil KB dan juga gangguan hormonal (saat menstruasi), merokok, cahaya matahari, hawa dingin, kurang tidur atau kelebihan tidur juga berpontensi memicu migrain. Kondisi tubuh juga bisa menyebabkan migrain. Misalnya saat kita membungkuk terlalu lama, melakukan peregangan (stretching), kelelahan atau lelah secara fisik. Suasana emosional juga berpotensi mencetuskan migrain. Misalnya stress, perasaan gembira yang berlebihan, depresi, takut, kuatir, dll.
Migrain dan Perubahan Cuaca
Migrain dapat pula berpangkal dari perubahan cuaca. Penelitian yang dilakukan oleh The New England Center for Headache, menemukan 51 % penderita migrain sensitif terhadap perubahan cuaca. Ada yang mengalami serangan migrain saat cuaca berubah dingin dan kering. Ada pula yang kambuh dalam kondisi cuaca hangat dan lembab. Mereka yang rentan dengan perubahan cuaca ini dapat melakukan antisipasi dengan mencermati ramalan atau laporan cuaca. Informasi perubahan cuaca ini sangat diperlukan bila anda menetap di negeri 4 musim.
Migrain dan Makanan
Pada sebagian orang mengkonsumsi makanan-makanan yang merangsang seperti alkohol, kopi, coklat, begitu juga dengan bahan tambahan makanan, seperti monosodium glutamat (MSG), dan pemanis aspartam, terutama dengan kadar berlebihan, bisa memicu migrain. Karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan di waktu-waktu sesudah mengkonsumsi apa saja yang menyebabkan migrain kambuh. Misalkan muncul setelah mengkonsumsi kopi, maka kopi adalah faktor pemicu yang perlu anda hindari.
Migrain dan Gaya Hidup
Pola hidup yang semrawut ternyata bisa pula menyebabkan migrain. Sudah banyak penelitian mengungkapkan gaya hidup yang banyak bersentuhan dengan stres, gejolak emosional, makan yang tidak teratur, tidur yang kurang cukup, ditambah lagi dengan merokok, berpotensi memicu
migrain. Stres membuat tubuh memproduksi hormon adrenalin lebih banyak, sehingga menimbulkan ketegangan. Kepala, leher, dan otot bahu berkontraksi dan menyebabkan sakit kepala. Adapun rokok sudah dikenal sebagai pangkal banyak penyakit. Sekalipun anda tidak mengkonsumsi alkohol dan tidak pula sensitif terhadap perubahan cuaca, tapi jika anda merokok, maka resiko terkena migrain tetap ada. Solusinya, perbaiki pola hidup anda ke arah yang lebih sehat. Dan yang pasti, berjuanglah untuk berhenti merokok.
Dari hasil browsing saya di internet ada hal menarik tentang cara penanggulangannya, yakni dengan cukup istirahat,makan teratur,olahraga,dan menghindari faktor pencetusnya. Ahh, ini dia mungkin kenapa belakangan ini rutin sekali migrain menghinggapi kepala saya. Kurang tidur,
yup... belakangan ini dengan kegiatan perumahan yang baru yakni nongkrong di pos jaga agar sekalian menjaga keamanan perumahan, saya jadi kurang tidur jika akhir pekan. Mungkin juga ini menjadi salah satu pencetus kenapa setiap hari senin saya terserang migrain, sehingga saya
menyebutnya Monday Migrain....
Migrain ini sangatlah mengganggu saya, utamanya pada hari senin, karena pada hari itu saya juga sedang menjalankan ibadah puasa. Seperti hari ini juga begitu, dan sengaja hari ini saya tidak puasa senin - kamis, apa ada bedanya. Eh ya tuh migrain tetap saja muncul. Padahal waktu bangun subuh sama seperti hari senin dan kamis lainnya *karena lebih dini bangunnya untuk sahur*, but why gitu loh, kok cuman hari senin aja tuh migrain menyerang saya?
Secara definisi klinis, migrain merupakan neurologik paroksismal dengan gejala berupa nyeri kepala spontan atau dicetuskan secara episodik yang disertai gangguan fisik seperti mual, muntah, juga sensitif terhadap suara, cahaya serta bau-bauan. Gejala khas nyeri kepala pada migrain berupa nyeri kepala sebelah, berdenyut, bertambah dengan aktivitas yang berlangsung sampai beberapa jam atau hari. Meski sering dirasakan di salah satu sisi kepala, namun nyerinya bisa berpindah atau mengenai kedua sisi sekaligus.
Penyebab pasti migrain masih simpang siur. Tetapi dugaan kuat adalah akibat adanya aktivitas impuls listrik otak yang berlebihan dengan akibat meningkatnya aliran darah di otak dan diikuti dengan pelebaran pembuluh darah otak serta peradangan yang menyebabkan munculnya rasa nyeri dan gejala lain. Penyebab migrain yang lain adalah adanya gangguan fungsi peredaran darah di otak. Gejala-gejalan awal migrain juga karena kemungkinan disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah di otak. Sedangkan keluhan sakit kepala yang menyertai migrain terjadi akibat melebarnya pembuluh nadi di kulit kepala. Mungkin saja gangguan ini berhubungan dengan adanya perubahan-perubahan yang sangat kompleks di sistem saraf, pembuluh darah dan adanya reaksi biokimia dalam tubuh. Ada beberapa zat yang diduga merupakan penyebab migrain, misalnya coklat, ikan kalengan, keju atau bahkan susu padat lemak. Sedangkan obat-obatan yang mengandung estrogen, pil KB dan juga gangguan hormonal (saat menstruasi), merokok, cahaya matahari, hawa dingin, kurang tidur atau kelebihan tidur juga berpontensi memicu migrain. Kondisi tubuh juga bisa menyebabkan migrain. Misalnya saat kita membungkuk terlalu lama, melakukan peregangan (stretching), kelelahan atau lelah secara fisik. Suasana emosional juga berpotensi mencetuskan migrain. Misalnya stress, perasaan gembira yang berlebihan, depresi, takut, kuatir, dll.
Migrain dan Perubahan Cuaca
Migrain dapat pula berpangkal dari perubahan cuaca. Penelitian yang dilakukan oleh The New England Center for Headache, menemukan 51 % penderita migrain sensitif terhadap perubahan cuaca. Ada yang mengalami serangan migrain saat cuaca berubah dingin dan kering. Ada pula yang kambuh dalam kondisi cuaca hangat dan lembab. Mereka yang rentan dengan perubahan cuaca ini dapat melakukan antisipasi dengan mencermati ramalan atau laporan cuaca. Informasi perubahan cuaca ini sangat diperlukan bila anda menetap di negeri 4 musim.
Migrain dan Makanan
Pada sebagian orang mengkonsumsi makanan-makanan yang merangsang seperti alkohol, kopi, coklat, begitu juga dengan bahan tambahan makanan, seperti monosodium glutamat (MSG), dan pemanis aspartam, terutama dengan kadar berlebihan, bisa memicu migrain. Karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan di waktu-waktu sesudah mengkonsumsi apa saja yang menyebabkan migrain kambuh. Misalkan muncul setelah mengkonsumsi kopi, maka kopi adalah faktor pemicu yang perlu anda hindari.
Migrain dan Gaya Hidup
Pola hidup yang semrawut ternyata bisa pula menyebabkan migrain. Sudah banyak penelitian mengungkapkan gaya hidup yang banyak bersentuhan dengan stres, gejolak emosional, makan yang tidak teratur, tidur yang kurang cukup, ditambah lagi dengan merokok, berpotensi memicu
migrain. Stres membuat tubuh memproduksi hormon adrenalin lebih banyak, sehingga menimbulkan ketegangan. Kepala, leher, dan otot bahu berkontraksi dan menyebabkan sakit kepala. Adapun rokok sudah dikenal sebagai pangkal banyak penyakit. Sekalipun anda tidak mengkonsumsi alkohol dan tidak pula sensitif terhadap perubahan cuaca, tapi jika anda merokok, maka resiko terkena migrain tetap ada. Solusinya, perbaiki pola hidup anda ke arah yang lebih sehat. Dan yang pasti, berjuanglah untuk berhenti merokok.
Dari hasil browsing saya di internet ada hal menarik tentang cara penanggulangannya, yakni dengan cukup istirahat,makan teratur,olahraga,dan menghindari faktor pencetusnya. Ahh, ini dia mungkin kenapa belakangan ini rutin sekali migrain menghinggapi kepala saya. Kurang tidur,
yup... belakangan ini dengan kegiatan perumahan yang baru yakni nongkrong di pos jaga agar sekalian menjaga keamanan perumahan, saya jadi kurang tidur jika akhir pekan. Mungkin juga ini menjadi salah satu pencetus kenapa setiap hari senin saya terserang migrain, sehingga saya
menyebutnya Monday Migrain....