­

Saya Dan DIMPA, Chapter Three

10 Comments
"Selalu Ada Pahlawan pada Waktu yang Tepat" Badan saya serasa melayang ketika berusaha menembus udara subuh pagi ini. Udara yang menggigit seolah berusaha untuk meruntuhkan iman saya untuk jihad melaksanakan tugas saya selaku pegawai negara. Beruntung tak berapa lama menunggu di halte, bis Restu Panda bertuliskan Imelda melihat...

Continue Reading

SAYA DAN DIMPA, Chapter Two

4 Comments
Hangatnya senyuman dan jabat tanganmu ... saudaraku "Memiliki Kegentingan Masing-Masing" Pika, masih menunjukkan wajah melasnya di depan meja depan sekretariat. Alasan-alasan ia utarakan sejelas-jelas mungkin dihadapan saya, logat acehnya terasa kental di setiap kata yang meluncur dari mulutnya. Tak jauh dari kondisi kuliahnya yang amburadul. Itu alasan yang...

Continue Reading