Rapat Anggota Tahunan era 1992 (foto: dokumen DIMPA) |
Migrain saya semakin petang semakin menjadi. Biasa, monday migrain. Lepas buka puasa dan sholat maghrib, saya gelontor secangkir kopi kental arabika kiriman teman saya di Bandung. Meski belum juga tuntas, tapi saya berangkat juga malam itu. Tujuannya sebuah kampus di ujung jalan Tlogomas. Kampus almamater saya dahulu.