Sawah Itu Masih Tetap Sama
Menyusuri pematang kering |
Kunjungan terakhirnya 7 bulan yang lalu. Yup, kala itu Kila akan ke Jakarta bersama ummi-nya. Dan pagi itu Kila menyempatkan diri untuk bermain sejenak di tempat itu. Tempat itu berupa sawah, beberapa petak sawah yang letaknya berhadapan dengan sebuah lapangan sepakbola dan sekolah kejuruan negeri.
Dari rumah Kila tidak-lah jauh, tidak sampai 500 m. Dan siang yang merangkak sore itu, Kila teringat untuk ke sawah itu lagi. Kila sehabis bermain di rumah nenek, dan ingin mampir di sawah itu. sawah tempat Kila mengenal padi, kerbau, capung, dan tentunya lumpur.
Tapi sore itu, adalah bulan dimana kemarau mulai merambah kota Malang. Sehingga sebagian sawah tanahnya sudah mengeras dan tidak ditanami. Tapi Kila masih menjumpai kerbau-kerbau yang selalu mencari makan di sawah kering itu. Haaaa.. Kila tak sabar untuk segera mendekatinya, melewati pematang, dan menikmati udara segar sore itu.
Kerbau-kerbau yang tak pernah ia jumpai selama di rumah Uti-nya di Jakarta. Kali ini dijumpainya anak kerbau yang kecil, mungkin selama Kila di Jakarta, kerbau tersebut lahir. Seperti biasa Kila selalu ingin mendekati kerbau-kerbau tersebut, seperti halnya ia dapat berdekatan dengan rusa-rusa yang ia beri makan di depok. Tapi tentu beda, disini tak ada pagar pengaman, hanya tali kekang kerbau yang diikatkan ke sebuah pasak yang asal menancap. Tentu berbahaya jika kerbau tersebut panik. Jadi, lagi-lagi Kila cukup puas melihat mereka dari jarak yang aman tetapi cukup dekat.
Ketika sore semakin tua, Kila beranjak pulang ke rumah, karena Kila harus mandi dan makan. Semilir angin mengiringi langkah-langkah kecilnya, seakan berkata, "selamat datang kembali kila.."
Melihat dari jarak aman ya key... |
3 komentar
Bedanya paling krena gersang
ReplyDeleteIkuttttttttttttttt *gagal paham
ReplyDeletehyuuukkkkk
ReplyDelete