Sabar

by - September 21, 2012


Surabaya, jum'at siang ini begitu panas. Saking panasnya saya lebih memilih pulang kantor nanti sore saja. Selain memastikan kondisi titik panas di wilayah Jawa Timur, juga, suasana kantor menjelang akhir pekan sangat mendukung untuk nge-blog.


* * *

Beberapa hari belakangan, saya dihinggapi perasaan menyesal yang sangat mendalam. Amat. Saya tidak tahu mengapa saya terjebak kembali dengan lingkaran setan amarah yang kadang sulit saya kendalikan ataupun tiba-tiba muncul tanpa saya bisa mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Akhirnya, penyesalanpun bertubi-tubi mendekap saya. 


Saya tidak dapat menyalahkan siapa-siapa lagi, karena awalnya merupakan hal yang tidak perlu untuk diperpanjang, tapi akhirnya - lah yang menjadi sebuah kesalahan. Saya. Tapi saya tidak pernah kapok untuk terus mencoba untuk memperbaiki lagi yang ada, yang telah porak poranda. karena saya hanyalah manusia, tempatnya salah dan khilaf.

Tapi, saya tidak boleh terjebak oleh itu. Seperti kata anne ahira di emailnya yang terakhir kepada saya, tak perlu memikirkan apa hasilnya nanti, tapi tunjukkanlah perubahan yang dapat kau perbuat. Heran, emailnya datang tak pernah di sangka-sangka dan tak pernah saya duga tepat dengan permasalahan yang membelit saya.

Saya sempat menggondok ketika pagi tadi sempat secuil menyaksikan kata-kata Mario Teguh di televisi, ujarnya, "cinta yang benar adalah yang anda jalani dengan senang hati seluruhnya", kira-kira begitu. Sejak dulu saya tidak pernah setuju dengan omongannya dia. Apakah seluruh hidup kita akan datar dan penuh kesenangan, pasti ada ujian dan gelombang yang menghadang. Ada saatnya kita jatuh, dan ada saatnya kita harus bangkit kembali. 

* * *

Saya banyak sekali merenung dan terdiam belakangan ini, saya tidak tahu apakah orang-orang di sekitar saya berhasil mendapati perubahan tersebut, tapi saya selalu berusaha agar mereka tidak dapat menjumpai "duka" di bola mata saya.

Saya hanya ingin menumpahkan, bahwa saya sangat menyesal sekali dengan apa yang terjadi belakangan ini. Dan saya ingin sekali berubah, menjadi orang yang lebih humanis, sabar, dan jauh dari kemarahan. Saya sangat mendambakan hal itu sejak dulu. Walaupun saya sadar bahwa hal itu ada dalam genetik saya, dan merupakan hal yang berat untuk mencapainya, tapi saya akan selalu berusaha untuk mencapainya. Dengan atau tanpa dukungan orang-orang di dekat saya.

You May Also Like

3 komentar

  1. Sabar itu ujian dari Nya mungkin kita tidak akan kenal sabar bila kita selalu mendapatkan apa yang kita inginkan....
    Hanya orang-orang yang sabarlah yang akan menjadi pacarnya Allah

    (Sofie)

    ReplyDelete
  2. Sabar itu ujian Nya
    Siapa yang selalu bersabar akan jadi pacarnya Allah
    Semoga kita semua senantiasa diberi kesabaran untuk menjalani semua ujian Nya
    Aamiin
    (Sophie)

    ReplyDelete