Sumber Foto http://www.dakwatuna.com |
Marhaban Yaa Ramadhan. Seperti biasa, selalu ada perbedaan mengenai awal berpuasa ataupun Hari Raya Idul Fitri. Tapi, selagi kita yakin dengan yang kita pegang, ya jalani saja. Saya pribadi sudah mengawali berpuasa Ramadhan pada hari Selasa, 9 Juli 2013. Saya tidak mengikuti "titah" Kemenang selaku perpanjangan tangan pemerintah, tapi saya lebih sreg mengikuti Pimpinan Muhammadiyah, Din Syamsudin. Maka, berpuasalah saya, meski di hari pertama serasa puasa senin kamis, karena seisi kantor hanya saya yang berpuasa.
Ramadhan ini memang berbeda. Utamanya bagi keluarga saya. Saya merasa mendung tebal di atas kami dalam mengiringi hari-hari kami. ayah saya, ayah kami, sedang diberi cobaan sakit. Cobaan yang sama juga bagi kami semua, bagi ibu saya tercinta, juga buat adik-adik saya. Bukan sembarang sakit, sakit yang membuat kami begitu terpukul, entah dari mana asal penyakit itu, serasa tiba-tiba saja. Ayah kami divonis mengidap Leukimia, tepatnya leukemia mieloid akut (AML), begitu dokter Shinta menjelaskan secara terperinci kepada saya dan keluarga.
Saya terpukul, tertekan, dan entah ingin memulai dari mana. Bahkan berat badan saya sempat turun dan akhirnya saya sakit juga terkena typhus. Alhamdulillah, kami memiliki seorang ibu yang tangguh, yang kuat, yang sabar, dan yang yang .. lainnya. Curahan saya terkadang menuju ibu saya, agar ibu saya juga tidak turut sakit karena mengurusi ayah kami.
Dan Ramadhan pun datang kembali. Penuh harap dalam hari-hari yang akan kami lalui dalam bulan penuh rahmat ini. Kami bersyukur sebelum Ramadhan datang, ayah kami sudah dapat keluar dari perawatan di rumah sakit. Dan ibu dapat berpuasa Ramadhan di rumah. Do'a kami, semoga alloh memberikan kekuatan dan ketabahan kepada kami. Memberikan kesehatan kepada ayah kami, juga kepada ibu kami yang luar biasa. Dan semoga juga Alloh mendengarkan doa-doa kami.
0 komentar