Obrolan BBM
Bagi saya pribadi, Blackberry Messanger (BBM) merupakan barang baru, sejak saya mentranformasi handphone saya ke android. Ya walau sebenarnya, saya sudah memiliki jalur komunikasi berbahan dasar chatting lainnya, whatsapp. Tapi saya pernah kapok sekapok-kapoknya menggunakan chatting satu ini. Saking mudahnya di akses karena hanya berbahan dasar nomor hape, kita bisa tahu siapa-siapa teman kita yang punya whatsapp. Sehingga dengan mudahnya komunikasi meluncur tanpa kontrol, sebenarnya kita ingin atau tidak berkomunikasi dengan teman kita yang satu ini.
Lalu, BBM dapat ikut dinikmati dengan android. Disinilah mulainya komunikasi babak baru (bisa disebut begitu) bagi saya. Saya dapat mengkontrol siapa-siapa yang ingin saya ajak berkomunikasi dengan BBM ini, karena membutuhkan kesediaan teman yang kita ajak untuk ber-BBM ria. Paling sering BBM ini saya gunakan berkomunikasi dengan istri saya, karena itu memang salah satu tujuannya saya gunakan BBM.
Pengantar
Pagi-pagi saya sudah telepon istri saya, memastikan kegiatannya di hari ini. Karena hari ini senin, seharusnya ia berangkat pengajian ke sebuah lembaga pengajian dan pengkajian bagi kaum hawa. Ia mengeluh, betapa hawa malas benar-benar menyerangnya pagi ini. Saya katakan, itulah godaan setan, apalagi ini bulan Ramadhan.
BBM
Istri : "ab, tuh kakak pingin ikut, adek juga, malah nangis-nangis segala. gimana neh, boleh?"
Saya : "ummi kan mau ngaji, jangan deh. ntar kalo pas ke bank baru di ajak"
Istri : "saya gk jadi ngaji, ke bank sj"
Saya : "wah.. menang deh tuh setan.."
Istri : "iya.. tuh sambil ketawa-ketawa"
Saya : (x_x) #tepokjidat
Istri : :D
0 komentar