Damai Itu ...
Saat bisa menikmati ciptaan-Nya, menikmati hasil karya-Nya, dan menjaga apa yang dititipkan-Nya. Menempatkan semua pada tempat dan fungsinya, membiarkan semua berjalan sesuai ritme yang telah diatur oleh-Nya.
Saat menyusuri hutan bersama sahabat dan teman seperjuangan. Membagi tawa dan lelah bersama. Memahami watak dan kebiasaan masing-masing. Menghormatinya sebagai pribadi yang utuh.
Saat mendengar langkah kaki menginjak seresah daun kering di lantai hutan. Menghirup aroma hutan yang pekat. Dan saat nafas saling memburu saat menyelesaikan tanjakan. Mencium aroma keringat yang bercucuran.
Saat burung Elang menari berputar di atas kepala, seolah menyapa kehadiran kami. Melihat kupu-kupu yang beterbangan di antara kelopak bunga dan daun. Suara Kangkareng yang memecah keheningan hutan, atau Kareo Padi yang melengking sambil berlarian di pinggir telaga.
Saat hati berdo’a, Semoga Sang Pencipta, Alloh Azza Wa Jalla, tetap menjaganya utuh. Dan berharap dapat kembali, menyapanya di lain hari.
Malang
25 Shafar 1442 H
13 oktober 2020
0 komentar