Menyusuri Pantai Tak Bertuan, Menikmati Sebungkus Nasi Di Kondang Merak
Muara Pantai Kondang Iwak |
Akhir Agustus lalu, saya menghabiskan beberapa hari kerja dengan menyusuri hutan lindung di Malang Selatan bersama beberapa rekan kerja dan teman dari The Aspinall Foundation Indonesia Programe. Bukan tanpa sebab kami berdelapan ini keluar masuk hutan, menyusuri pantai tak bertuan, dan berlelah-lelah hingga sore hari. Tahun ini kami harus melaksanakan program monitoring keberadaan Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) di hutan lindung - Malang Selatan.
Tapi, bukan kegiatan monitoringnya yang akan saya ceritakan kali ini, tapi tentang indahnya beberapa pantai di Malang Selatan yang tak banyak orang mengunjunginya.
Untuk mencapai lokasi yang disinyalir (waduh!) terlihat Sang Macan, kami harus berjalan kaki jauh masuk ke dalam hutan lindung atau menyusuri pantai-pantai yang belum menjadi lokasi wisata. Bahkan ada pantai yang dahulu pengunjung bisa bebas melenggang masuk namun kini harus memiliki izin untuk memasukinya.
Pantai Kondang Iwak, untuk mengaksesnya, saat ini harus mendapat izin dari Puslatpurmar 4 Purboyo - Malang |
Beberapa muara sungai yang kami jumpai malah memiliki pemandangan yang bagus karena kondisinya yang tak lazim. Aliran air sungainya tak mampu mengalir ke samudera karena tertahan gundukan pasir yang meninggi.
Idea stolli, jenis kupu ini sangat unik, selain warnanya yang polkadot, tapi terbangnya yang lembut dan tenang |
Saat melepas lelah sesaat, tak lupa kamera Canon SX60HS yang kupikul sejak berangkat, kuarahkan untuk mencari obyek-obyek yang menarik. Burung, kupu-kupu atau jejak - jejak Macan Tutul yang mungkin luput dari pandangan kami.
Di hari terakhir, sempat kami mampir ke Pantai Kondang Merak. Pertama kali saya mengunjungi pantai ini sekitar tahun 1999 mungkin, saat itu saya harus menjangkaunya dengan berjalan kaki dari Pantai Balekambang dan melalui Pantai Pasir Panjang.
Pantai Kondang Merak sisi Timur |
Kami melipir ke sisi timurnya, dimana ombak lebih bersahabat karena ada pulau karang yang menghalangi arusnya. Di sisi ini dapat dijumpai deretan rumah nelayan dan perahu yang diparkir berjajar. Lokasi yang bagus untuk melepas lelah sambil membuka sebungkus nasi. Masya Alloh, nikmat sekali.
0 komentar