Saat Satu Persatu Orang Disekitar Kita Kembali Ke Sang Pencipta
Pagi ini, saya menghadiri pemakaman seorang sahabat, teman lama saat masih belajar di SMP Negeri 5 Malang. Mochamad Subchan. Siapa yang tak mengenalnya. Dari ujung kelas A hingga di akhir kelas J, nyaris tak ada yang tidak kenal.
Saking terkenal dan supelnya sosok Subchan ini, sampai ibu dan adik bungsu saya kenal dia. Iya, adik bungsu saya, Rina. Padahal saat saya kenal Subchan saat sekelas di 1 H, Rina baru masuk Taman Kanak-kanak.
“Mas Subchan yang orangnya kecil itukan. Waktu bapak meninggal dia datang bersama mbak Vivin, teman mas pas SMP juga”, ujar rina di seberang telepon saat mengetahui Subchan masuk IGD dari status whatsapp saya.
* * *
Setiap menghadiri sholat jenazah dan pemakaman ada sebuah hadits yang menjadi pegangan agar saya selalu mengingat kematian. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam at - Tirmidzi :
Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wassalaam berpesan, “Perbanyaklah kalian dalam mengingat penghancur segala kelezatan dunia, yaitu kematian.”
Dan, kematian adalah sebaik-baiknya nasihat. Saat waktunya tiba, kita tidak dapat menolak atau menghindarinya. Bisa jadi esok saya, dia, atau bahkan engkau yang tiba waktunya menghadap Allah Azza Wa Jalla. Pertanyaannya hanya satu, sudah cukup bekalkah kita untuk menghadapi saat waktu itu tiba ?
“Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Dan Kami akan menguji kamu dengan keburukan serta kebaikan sebagai cobaan. Dan hanya kepada Kamilah kamu akan dikembalikan” (Q.S Al-Anbiya: 35)
Selamat Jalan Sobat …
Malang, 21 November
2 komentar
👍
ReplyDelete👍
ReplyDelete