Ternyata, Namanya Omurice

by - July 17, 2019


Saya selalu terbayang saat menginjakkan kaki di Cimanggis, Depok setahun yang lalu. Bentuknya, rasanya, hangatnya, wah wes ... kanelop (enak pol). Pertam kali bertemu sungguh membuat diriku penasaran. Kulitnya yang kuning jelas membuat diriku tergoda.

Ketika kulitnya kutekan, keluarlah nasi goreng kemepul, wah... semakin tak sabar menikmatinya. Namun, kenangan indah menikmatinya tak berbanding lurus dengan ingatanku akan namanya. Dan ini membuatku salah order saat kembali ke Cimanggis di akhir Juni 2019 ini.

Seluruh outlet foodcourt yang terletak di lantai 2 Cimanggis Square, kulihat menunya. Satu persatu, gambar per gambar, namun tetap saya tak menjumpainya. Antara pikun dan lupa menjadi sangat tipis bedanya. 

Akhirnya saya putuskan pesan nasi goreng dengan ditaruh seonggok telur ceplok diatasnya. Saya masih ingat betul outletnya, sebelah pojok dengan menu masakan Betawi. Melihat tampilan dan rasanya, jelas ini bukan makan yang saya makan setahun yang lalu.

Nasib baik, esoknya saya diberitahu bahwa makanan tersebut bernama Omurice. Dan, akhirnya saya dapat menjumpainya di outlet masakan Jepang, saat berjalan-jalan bersama Kila dan Daffa. Bahkan sebelum kembali ke Surabaya (langsung masuk kerja), kembali Omurice menjadi pilihan. 

Apa Itu Omurice ?
Omurice atau オムライス (baca : omurais) merupakan makanan Jepang dan Korea berupa nasi putih yang digoreng bersama saus tomat, lalu dibungkus telur goreng omelet. Namanya berasal dari kata omelet dan rice. Omurice umum dimasak di rumah atau dijual di rumah makan bergaya barat atau izakaya di Jepang. Makanan ini juga tetap populer di Korea Selatan setelah berakhirnya pendudukan Jepang.

Konon, Omurice pertama kali diciptakan untuk pengunjung restoran yang sakit gangguan pencernaan oleh restoran bernama Hokkyokusei di Namba, Osaka. Versi lainnya, omurice lebih dulu diciptakan oleh restoran bernama Renga-tei di Ginza, Tokyo pada pergantian abad ke-20. Juru masaknya mendapat inspirasi membungkus nasi dengan telur seperti halnya chakin-zushi.

Awalnya, nasi untuk omurice diletakkan di atas telur dadar setengah matang yang dibuat di atas penggorengan. Lalu dengan gerakan tangan seperti membalik isi penggorengan, nasi menjadi terbungkus dengan telur dadar. Di rumah, Omurice biasanya dibuat dengan menggunakan teknik membungkus nasi dan telur yang lebih mudah. Telur dadar diletakkan di atas nasi, lalu isi penggorengan ditumpahkan di atas piring.

Mau coba ?

You May Also Like

0 komentar