Saat Sekolah Cikal Berbicara Tentang Konservasi Komodo
Namanya Arrasyid, biasa dipanggil Rasyid. Ia siswa tahun ke 5 di Sekolah Cikal, sebuah sekolah yang terletak di kawasan Jalan Lontar Surabaya. Di sekolah ini, memakai istilah tahun ke 5 untuk pengganti Sekolah Dasar Kelas 5. Namun jangan salah, sekolah dasar disini hanya hingga tahun ke 5 saja.
Ceritanya, beberapa minggu yang lalu, ia beserta 3 guru pendampingnya menyatroni kantor tempat saya bekerja, Balai Besar KSDA Jawa Timur. Tujuannya untuk belajar mengenai seluk beluk Komodo.
“Rasyid sangat tertarik dengan Dinosaurus, namun karena telah punah maka kami sarankan agar ia mempelajari Komodo”, ujar Peppy, guru pendamping Rasyid.
Tema ini diambil sebagai bahan pameran yang wajib diikuti bagi siswa tahun ke 5 di Sekolah Cikal. Dan pameran yang dimaksud bertajuk Primary Years Program Exhibition.
31 Januari 2020 yang lalu pameran ini benar-benar digelar di sekolah berlantai empat tersebut. Dan saya diundang untuk hadir di acara itu sebagai salah satu mentor Rasyid saat penggalian data.
Rasyid tidak sendiri, ada 6 orang teman sekelasnya yang juga menggelar pameran dengan tema yang berbeda. Menurut bu Peppy, tema-tema tersebut disesuaikan dengan minat dari masing-masing siswa. Dan seperti halnya Rasyid, siswa yang lain juga melakukan penggalian data ke lembaga-lembaga lainnya, seperti Dinas lingkungan hidup dan LAPAN – Pasuruan.
Oh iya, saya belum cerita, di kelas tahun ke 5 ini hanya 9 siswa. 7 siswa yang mengikuti pameran, sedang 2 siswa yang lain baru bergabung ke sekolah ini awal Januari yang lalu.
Bukanlah perkara mudah untuk menyampaikan mengenai apa itu Komodo, habitatnya, pakannya, dan hal-hal lainnya kepada Rasyid, karena secara kebetulan ternyata ia adalah anak dengan berkebutuhan khusus. Namun dengan bantuan para guru pendamping, Rasyid dapat memahami apa yang kami sampaikan.
Secara pribadi saya cukup takjub dengan apa yang dituangkan Rasyid dalam pamerannya. Mulai majalah dinding mengenai timeline Rasyid dalam mengumpulkan data, fakta seputar Komodo, diaroma sederhana habitat Komodo, hingga pertunjukan boneka mengenai penyelamatan Komodo. Wow ...
Secara gamblang, Rasyid ingin menyampaikan ajakannya untuk ikut menyelamatkan Komodo dengan tidak memeliharanya. Dan, apa yang ia sampaikan mudah diterima dan dicerna bagi rekan sekolah lain, adik-adik kelasnya, dan orang tua siswa yang hadir.
Sebenarnya saya masih ingin terus berlama-lama di aula sekolah itu. Terus terang ini pertama kalinya saya melihat secara langsung pameran yang dilakukan oleh siswa sekolah dasar. Dan ... mereka menampilkan minatnya masing-masing yang dikemas dengan baik. Serta, yang menyaksikannya adalah orang-orang terdekat mereka, orang tua, teman sekolah, adik-adik kelas, para guru, para mentor, dan siswa dari sekolah lain. Begitu guyub dan penuh semangat.
0 komentar