Berharap Mendapatkan Visual Macan Dari Camera Trap
"Tawon-tawon..!!!"
Tampak Hari berlari ke arah saya sambil mengibaskan tangannya diatas kepala. Saya yang sempat terpaku beberapa saat, langsung mengambil langkah seribu begitu mendengar Ardi berteriak agar kami segera berlari menjauhi pohon roboh tempat lebah-lebah itu berasal.
Layaknya dikejar anjing, kami berlari sangat kencang di dalam hutan. Banyak rintangan pohon roboh kami lompati. Benar-benar panik. Lari saya semakin kencang saat merasakan adanya sengatan dibagian belakang lutut.
Sempat jongkok beberapa saat, kembali kami berlari saat mengetahui para lebah belum putus asa mengejar kami, terutama Hari yang menyundul sarangnya tadi. Meski nafas kami tinggal satu dua satu dua, tapi semangat untuk melarikan diri lebih tinggi.
Setelah yakin sisa lebah tidak lagi mengejar, kami segera mendatangi Hari yang sibuk membersihkan mantel, dibantu Pak Miskan dan Sukron yang datang belakangan. Setelah nafas kembali normal, masih dibawah rintik hujan, perjalanan hari ini kami lanjutkan. Sesekali tertawa kecil terdengar, saat mengingat kejadian tadi.
Rencananya mulai 16 Desember ini, kami akan memeriksa belasan camera trap yang telah terpasang lebih dari sebulan. Beberapa diantaranya akan kami angkut ke pos, sisanya kami biarkan pada posisi terakhir. Mungkin satu atau dua kami geser tempatnya sesuai kebutuhan.
Camera Trap
Sejak 2019, di Cagar Alam Pulau Sempu telah dilakukan pemasangan camera trap, fungsinya untuk mendapatkan dokumentasi visual mengenai satwa liar di dalam kawasan. Itu awalnya, mengikuti kebutuhan pengelolaan, akhirnya fokus pemasangan kamera ditujukan untuk mendapatkan dokumentasi Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas), yang beberapa kali sempat terlihat oleh petugas maupun masyarakat.
Sebelum saya lanjutkan, saya tekankan lagi bahwa Pulau Sempu itu cagar alam dan bukan tempat wisata. Namaya saja sudah Cagar Alam Pulau Sempu. Peruntukan kawasan yang benama cagar alam sangatlah jelas sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya. Nah, lebih jelasnya silahkan deh klik link mengenai Cagar Alam Pulau Sempu di http://bit.ly/capsempu
Lanjut ya, camera trap yang kami gunakan bermerk bushnell, sudah jelas ini pengadaan kantor kami, Balai Besar KSDA Jawa Timur. Kamera berkekuatan 8 baterai alkaline ini mempunyai 3 jenis hasil dokumentasi, foto, video, dan hybrid yang gabungan dari keduanya. Tapi demi menghasilkan produk yang diharapkan, kami lebih memakai menu video.
Selain lebih jelas hasilnya, juga proses identifikasinya lebih mudah dan menyakinkan. Panjang waktu pengambilan dan jeda waktunya bisa diatur sesuai kebutuhan. Kekurangannya, kita tidak bisa melihat hasilnya tanpa bantuan laptop atau tablet.
Proses pemasangan tidak bisa asal pasang. Kami harus yakin daerah yang hendak dipasangi camera trap merupakan alur satwa lewat, tempat satwa bermain, lokasi makan dan istirahat, atau ada jejak disekitarnya. Halangan didepannya juga menjadi perhitungan, selain lebar tangkapan kameranya. Untuk mengujinya biasanya kami gunakan mode foto terlebih dahulu dengan ada figuran-figuran yang beraksi didepannya. Kadang berlagak seperti macan lewat, atau layaknya kancil berlari, tak jarang sekedar bergaya seperti artis didepan kamera (hadeuh).
Bisa dibilang, kegiatan pemasangan kamera ini termasuk kegiatan penjelajahan kawasan. Karena sering keluar dari jalur patroli, dan mblusuk-mblusuk mengikuti alur satwa. Tak jarang kami menjumpai daerah-daerah yang menjadi sebaran jenis tumbuhan tertentu, Pala Hutan misalnya yang endemik Jawa dan langka. Kalau sudah begitu, saya sering girang memasukkan data perjumpaan flora fauna melalui mobile phone. Masalah memasukkan dalam laporan online yang butuh waktu lama, itu dipikir belakangan.
Meski hingga tulisan ini turun kami belum mendapatkan dokumentasi si Macan, namun kami cukup puas dapat menjumpai cakaran-cakarannya pada pohon di beberapa lokasi. Jika ada tanda kehadiran yang seperti ini, biasanya kami akan menaruh camera trap lebih lama. Kami datang hanya untuk mengganti baterai dan memory card saja. Oh iya, berikut saya tampilkan link hasil camera trap sepanjang tahun 2020. https://youtu.be/qAdolm74c5c
Sendang Biru, 17 Desember 2021
Agus Irwanto
0 komentar