Antara saya, Hujan, dan "Kau"

by - March 20, 2012

Desa Sumber Brantas, Batu, 16 Maret 2012 Pkl. 21.50 WIB

Sebenarnya saya bukanlah terdampar di desa ini, apalagi di tengah udara yang dingin dan basah. Tetapi karena ada kegiatan kantor di Cangar dan kebetulan saya "berusaha" mencari makan malam buat teman-teman yang masih sibuk mempersiapkan kegiatan untuk esok hari. Akhirnya saya dan Dhany (rekan sekantor saya) memutuskan untuk turun gunung menggunakan mobil patroli ford ranger, keluaran terbaru.


Akhirnya kami memesan nasi bungkus di sebuah warung bakso yang kami singgahi tadi sore. Tetapi karena si bu tidak siap dengan pesanan nasi bungkus yang cukup banyak, mau tidak mau kami pun menunggu si ibu untuk memasak nasi dan sayurnya terlebih dahulu. oke deh.

Dalam menjalani waktu yang panjang menunggu masakan masak, ada cerita mengalir. hujan terus membasahi desa ini. Lebat. Gerimis. Semua silih berganti. Membuat suasana semakin dingin dan menjurus ke romantis. saya jadi teringat sebuah lagu karya NAIF yang berjudul KAU. Menurut saya lagu ini romantis. Saya sering menyanyikannya sendiri. 

Saat mengisi waktu seperti ini atau ... saat saya rindu dengan istri tercinta nun jauh di Jakarta. Penggalan syairnya pernah saya tampilkan pada sebuah tulisan lain di blogs ini. Belum baca klik saja disini.

KAU, by NAIF

kau jelita
kaulah surga
kaulah permata .. pujaan jiwa
cinta ...

kau pesona
kaulah bunga
kau tiada tara
tiada dua
cinta ...

kaulah nafasku
kau hidupku dan
kau cinta matiku
ku slalu milikmu

Asli lagu ini romantis. Malam ini begitu sempurna untuk menyanyikan lagu ini. Kekurangan malam ini hanya satu saja. Di depan saya ternyata si Dhany yang lagi bengong-bengong sendiri, bukannya istri saya yang cantik. Mmmmmmmm...

You May Also Like

1 komentar

  1. ah bangun subuh subuh gini jadi pengen makan bakso, pakai sambel yang banyak

    ReplyDelete