Harga Elpiji Naik, LAGI..!!!
Siang ini usai Sholat Dhuhur, saya menuju warung bu Rusmani di belakang kantor, untuk makan. Sayur lodeh dan beberapa gorengan menjadi menu pilihan saya. Saya begitu lahap menikmati makan siang ini, tapi kelahapan saya tersebut terganggu ketika Liputan 6 Siang SCTV memberitakan kenaikan harga elpiji 12 kg menjadi Rp. 69.000,- dan akan terus naik hingga menjadi Rp. 140.000,-. Dengan alih - alih menghapus subsidi. Spontan mulut saya mengeluarkan kata-kata kotor makian. Betapa tidak, belum genap 2 bulan elpiji harganya dinaikkan, eh sekarang dinaikkan kembali, dan dalam waktu tak terlalu lama akan naik terus tiap bulannya hingga harga"edan" itu.
Kemarin-kemarin, pemerintah mengeluarkan kebijakan konversi minyak tanah ke elpiji yang berakibat sekarang bukan main sulitnya kita mendapatkan mitan tersebut. Lalu datanglah badai kenaikan elpiji ini, yang membuat saya semakin emosi tadi, kita sudah tidak punya pilihan bahan bakar untuk memasak selain elpiji. Elpiji mahal, mitan susah didapat.
Apakah kebijakan pemerintah sekarang dalam rangka menekan laju pertumbuhan jumlah penduduk? Sehingga secara sistematis "membunuh" rakyatnya dengan harga-harga elpiji dan mitan selangit, yang kemudian membuat rakyatnya kelaparan karena diikuti naiknya harga barang-barang yang lain. Satu kata sajalah, hebat pemerintah sekarang, bisanya menaikkan harga-harga tanpa mencari jalan keluar yang lain. Kalau standarnya "pokoknya bisa naikkan haraga", tidak perlulah presiden dan menteri-menterinya minimal dari S1, cukuplah SMP sudah mampu untuk naikkan harga-harga.
Kemarin-kemarin, pemerintah mengeluarkan kebijakan konversi minyak tanah ke elpiji yang berakibat sekarang bukan main sulitnya kita mendapatkan mitan tersebut. Lalu datanglah badai kenaikan elpiji ini, yang membuat saya semakin emosi tadi, kita sudah tidak punya pilihan bahan bakar untuk memasak selain elpiji. Elpiji mahal, mitan susah didapat.
Apakah kebijakan pemerintah sekarang dalam rangka menekan laju pertumbuhan jumlah penduduk? Sehingga secara sistematis "membunuh" rakyatnya dengan harga-harga elpiji dan mitan selangit, yang kemudian membuat rakyatnya kelaparan karena diikuti naiknya harga barang-barang yang lain. Satu kata sajalah, hebat pemerintah sekarang, bisanya menaikkan harga-harga tanpa mencari jalan keluar yang lain. Kalau standarnya "pokoknya bisa naikkan haraga", tidak perlulah presiden dan menteri-menterinya minimal dari S1, cukuplah SMP sudah mampu untuk naikkan harga-harga.
0 komentar