Nyamuk Lebih Tertarik pada Badan Besar
Selama ini nyamuk diduga lebih menyukai darah manusia berjenis kelamin perempuan karena lebih manis. Namun, laporan Annals of Internal Medicine yang dipublikasikan harian The New York Times menyebutkan, nyamuk sebenarnya lebih tertarik pada manusia yang berukuran tubuh besar.
"Mungkin karena tubuh yang besar memancarkan panas atau karbon dioksida yang lebih besar," sebut penelitian itu. Sebelum sampai pada kesimpulan itu, tim peneliti membandingkan tubuh perempuan hamil dengan yang tidak. Hasilnya, perempuan hamil dua kali lebih menarik bagi nyamuk. Analisisnya, perempuan hamil mengeluarkan karbon dioksida yang lebih banyak dan suhu tubuhnya lebih tinggi. Ini yang membuat perempuan hamil lebih mudah terdeteksi oleh nyamuk.
Seperti karbon dioksida, asam laktat juga merupakan daya tarik kuat bagi nyamuk. "Karena itulah nyamuk lebih sering menyerang ketika kita berada di luar ruangan dan berkeringat. Saking kuatnya, nyamuk bisa mendeteksi karbon dioksida dan asam laktat dari jarak 30 meter," kata Clifford W Bassett dari Allergy and Asthma Care of New York, AS.
Kenapa Nyamuk Tertarik pada Darah Kita?
Mengapa nyamuk suka mengerubungi tubuh dan pakaian kita? Untuk menjawab pertanyaan itu, pakar kimia ekologi Walter Lear meneliti apakah manusia menghasilkan semacam bau yang mengundang nyamuk. Ia dan para koleganya menemukan zat yang mereka cari, yakni nonanal, zat yang dihasilkan manusia dan burung-burung yang mengeluarkan aroma yang mengundang nyamuk Culex.
Ia awalnya melakukan percobaan pada dirinya sendiri. "Aku mengukur kadar pada diriku sendiri," kata Leal. Rekannya menempelkan alat seperti suntikan pada kulitnya, lalu dibungkus dengan aluminium foil agar terisolasi. Setelah sejam, ujung suntikan itu dimasukkan ke suatu alat untuk mengukur kadar nonanal.
"Ternyata tubuhku menghasilkan cukup banyak (nonanal)," kata Leal, "Saya rasa tubuh saya melepaskan 20 nanogram (nonanal) per jam. Itu termasuk tinggi."
Kini Leal sadar bahwa inilah alasan kenapa dulu ketika ia di Meksiko, walaupun sudah melakukan langkah-langkah pencegahan, ia tetap diburu nyamuk.
"Banyak sekali nyamuknya, saya hampir tak percaya," ia bernostalgia, "Aku menyemprotkan Deet (anti nyamuk) di mana-mana, sampai di rambutku. Dan waktu pagi aku sadar nyamuk-nyamuk bahkan menggigit menembus kaos kakiku, padahal cukup tebal. Kalau kelewatan satu titik saja, maka pasti ditemukan nyamuk, lalu digigit. Nyamuk bahkan bisa menggigit menembus jeans, selama mereka tahu di baliknya ada pembuluh darah. Mereka juga bisa mendeteksi panas tubuh."
Usir Nyamuk dengan Cara Alami
Obat penyemprot nyamuk yang terbuat dari bahan-bahan kimiawi DEET sebenarnya tak baik untuk tubuh manusia. Disebutkan oleh situs Intent, beberapa riset menunjukkan bahwa kandungan DEET (diethyl-meta-toluamide) pada obat penyemprot terkait dengan kerusakan pada otak. Nah, daripada menggunakan zat berbahaya di rumah, lebih baik pilih yang alami, kan?
Berikut adalah beberapa zat alami yang mampu mengusir nyamuk-nyamuk membandel.
* Citronella. Ini adalah salah satu yang paling terkenal mampu mengusir nyamuk. Untuk dioleskan, pilih minyak esensial citronella murni, jangan minyak pewangi ruangan (fragrance oil). Minyak pewangi yang digunakan untuk membakar tidak cukup untuk dioleskan dan menghalau nyamuk.
* Minyak kedelai. The New England Journal of Medicine melaporkan, bahwa minyak kedelai juga sama efektifnya dengan obat nyamuk DEET. Harga minyak kedelai pun lumayan terjangkau, plus baik sebagai pelembap kulit. Riset lain mengatakan, bahwa kandungan dalam kedelai bisa memperlambat pertumbuhan rambut pada tubuh ketika dioleskan.
* Catnip. Sejenis tumbuhan harum bernama catnip ditengarai memiliki efektivitas 10 kali lebih baik dibanding DEET dalam menghalau nyamuk.
* Minyak biji neem, yang diekstrak dari tanaman yang tumbuh di India dikabarkan lebih efektif ketimbang DEET. Riset ini dikeluarkan oleh Institut Malaria di India.
* Lavender. Minyak lavender juga memiliki wangi yang harum dan memiliki efek menenangkan, baik untuk mengusir nyamuk. Carilah minyak esensial lavender untuk dibalurkan pada tubuh. Atau, sabun beraroma lavender.
* Bawang putih. Nyamuk tak tahan bau bawang putih. Jika Anda benar-benar terganggu dengan nyamuk, coba makan banyak bawang putih, aromanya akan keluar lewat kulit Anda. Tentu jika Anda tak masalah dengan memiliki bau badan ini. (sumber : Kompas.com)
"Mungkin karena tubuh yang besar memancarkan panas atau karbon dioksida yang lebih besar," sebut penelitian itu. Sebelum sampai pada kesimpulan itu, tim peneliti membandingkan tubuh perempuan hamil dengan yang tidak. Hasilnya, perempuan hamil dua kali lebih menarik bagi nyamuk. Analisisnya, perempuan hamil mengeluarkan karbon dioksida yang lebih banyak dan suhu tubuhnya lebih tinggi. Ini yang membuat perempuan hamil lebih mudah terdeteksi oleh nyamuk.
Seperti karbon dioksida, asam laktat juga merupakan daya tarik kuat bagi nyamuk. "Karena itulah nyamuk lebih sering menyerang ketika kita berada di luar ruangan dan berkeringat. Saking kuatnya, nyamuk bisa mendeteksi karbon dioksida dan asam laktat dari jarak 30 meter," kata Clifford W Bassett dari Allergy and Asthma Care of New York, AS.
Kenapa Nyamuk Tertarik pada Darah Kita?
Mengapa nyamuk suka mengerubungi tubuh dan pakaian kita? Untuk menjawab pertanyaan itu, pakar kimia ekologi Walter Lear meneliti apakah manusia menghasilkan semacam bau yang mengundang nyamuk. Ia dan para koleganya menemukan zat yang mereka cari, yakni nonanal, zat yang dihasilkan manusia dan burung-burung yang mengeluarkan aroma yang mengundang nyamuk Culex.
Ia awalnya melakukan percobaan pada dirinya sendiri. "Aku mengukur kadar pada diriku sendiri," kata Leal. Rekannya menempelkan alat seperti suntikan pada kulitnya, lalu dibungkus dengan aluminium foil agar terisolasi. Setelah sejam, ujung suntikan itu dimasukkan ke suatu alat untuk mengukur kadar nonanal.
"Ternyata tubuhku menghasilkan cukup banyak (nonanal)," kata Leal, "Saya rasa tubuh saya melepaskan 20 nanogram (nonanal) per jam. Itu termasuk tinggi."
Kini Leal sadar bahwa inilah alasan kenapa dulu ketika ia di Meksiko, walaupun sudah melakukan langkah-langkah pencegahan, ia tetap diburu nyamuk.
"Banyak sekali nyamuknya, saya hampir tak percaya," ia bernostalgia, "Aku menyemprotkan Deet (anti nyamuk) di mana-mana, sampai di rambutku. Dan waktu pagi aku sadar nyamuk-nyamuk bahkan menggigit menembus kaos kakiku, padahal cukup tebal. Kalau kelewatan satu titik saja, maka pasti ditemukan nyamuk, lalu digigit. Nyamuk bahkan bisa menggigit menembus jeans, selama mereka tahu di baliknya ada pembuluh darah. Mereka juga bisa mendeteksi panas tubuh."
Usir Nyamuk dengan Cara Alami
Obat penyemprot nyamuk yang terbuat dari bahan-bahan kimiawi DEET sebenarnya tak baik untuk tubuh manusia. Disebutkan oleh situs Intent, beberapa riset menunjukkan bahwa kandungan DEET (diethyl-meta-toluamide) pada obat penyemprot terkait dengan kerusakan pada otak. Nah, daripada menggunakan zat berbahaya di rumah, lebih baik pilih yang alami, kan?
Berikut adalah beberapa zat alami yang mampu mengusir nyamuk-nyamuk membandel.
* Citronella. Ini adalah salah satu yang paling terkenal mampu mengusir nyamuk. Untuk dioleskan, pilih minyak esensial citronella murni, jangan minyak pewangi ruangan (fragrance oil). Minyak pewangi yang digunakan untuk membakar tidak cukup untuk dioleskan dan menghalau nyamuk.
* Minyak kedelai. The New England Journal of Medicine melaporkan, bahwa minyak kedelai juga sama efektifnya dengan obat nyamuk DEET. Harga minyak kedelai pun lumayan terjangkau, plus baik sebagai pelembap kulit. Riset lain mengatakan, bahwa kandungan dalam kedelai bisa memperlambat pertumbuhan rambut pada tubuh ketika dioleskan.
* Catnip. Sejenis tumbuhan harum bernama catnip ditengarai memiliki efektivitas 10 kali lebih baik dibanding DEET dalam menghalau nyamuk.
* Minyak biji neem, yang diekstrak dari tanaman yang tumbuh di India dikabarkan lebih efektif ketimbang DEET. Riset ini dikeluarkan oleh Institut Malaria di India.
* Lavender. Minyak lavender juga memiliki wangi yang harum dan memiliki efek menenangkan, baik untuk mengusir nyamuk. Carilah minyak esensial lavender untuk dibalurkan pada tubuh. Atau, sabun beraroma lavender.
* Bawang putih. Nyamuk tak tahan bau bawang putih. Jika Anda benar-benar terganggu dengan nyamuk, coba makan banyak bawang putih, aromanya akan keluar lewat kulit Anda. Tentu jika Anda tak masalah dengan memiliki bau badan ini. (sumber : Kompas.com)
0 komentar