Naik Pesawat

by - June 14, 2011

Saya sedang asyik menikmati pemandangan dari tempat duduk di samping sopir sebuah taksi dari Bandara Abdul Rahman Saleh menuju rumah saya di Balearjosari Malang. Nikmat sekali melihat jalanan lengang di kota ini, tidak seperti yang saya alami ketika harus membelah jalanan ibukota yang super padat.

***

Liburan panjang ini kami memutuskan untuk ke Jakarta, bukan untuk berlibur, tapi karena adik ipar saya, Febri, akan melangsungkan pernikahannya di hari Sabtu. Untuk itu, istri saya sudah mengatur perjalanan kami melalui udara. yup, naik pesawat terbang.
Ini bukan pertama kali saya melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang, tetapi tetap saja saya merasa sangat grogi, dan jika ada pilihan  yang lebih baik adalah naik bis. Karena, saya memiliki banyak waktu untuk menikmati pemandangan sepanjang jalan yang dilewati bis, saya memiliki banyak waktu untuk melamun, untuk menikmati musik melalui MP3 player, dan saya memiliki banyak waktu untuk tidur.
Tapi, kali ini tidak. Karena kami berpacu dengan waktu, selain itu kami juga mengaja jagoan cilik kami, Kila. Sehingga jika menaiki bis, kami khawatir Kila akan kelelahan dan kami akan kekurangan waktu istirahat di Jakarta.
menunya neh... hmmmm

Kali ini kami naik Garuda Airways dari Bandara Abdul Rahman Saleh Malang. Tentu kami senang, selain mendapatkan tiket promo di tengah liburan yang menjadikan harga tiket mahal, kami juga mendapatkan pelayanan yang "khas" Garuda Airways, yang tentu lebih baik di banding maskapai lain. Mulai dari keramahan pramugarinya (ya..walau masih adalah satu dua orang pramugari yang bertampang tidak ramah), pelayanannya, makanannya yang disajikan dan tentunya bagi anak kecil akan diberi hadiah berupa mainan. Saya sempat tertawa geli ketika melihat menu roti kotak yang diberikan, bukan karena tidak baik, tetapi saya membandingkan dengan maskapai lain yang "hanya" berupa sepotong roti dan sebuah gelas air putih kemasan. Sampai-sampai saya berbisik ke istri saya, "um, rotinya macam kita naik bis malam saja, tapi itu juga masih mending bis malam masih dapat makan malam, hihihihi". Tapi tidak di Garuda, kita dapet sepotong roti, sebungkus coklat wafer kit kat, fruit tea, dan tentu saja menu minuman pilihan, tinggal pesan, mau kopi panas, teh susu, aneka macam jus atau sekedar air putih. Beda banget.
sruupppuutt... Kila-pun menikmati jus-nya

Kila tampak menikmati sekali penerbangan ini, terlihat dari permen yang ia ambil dari pramugari, satu genggam penuh, dan pramugaripun memberikan senyumnya. Sedangkan saya berusaha menyibukkan diri, agar sedikit terlupakan ketegangan yang sedang melanda diri saya. Entah itu dengan membaca koran, membaca majalah, makan kit kat, melihat tontonan komedi di televisi, pokoknya mencoba sesantai mungkin. hahahahaha.
abaikan foto ini.... nyasarrr

***

Yang jelas, naik pesawat itu kita diingatkan terhadap Yang Maha Kuasa. Betapa besar kuasanya terhadap kita yang kecil dan tak berdaya.


You May Also Like

8 komentar

  1. hahahahha.. kalo soal ini mas agus gak bisa menghina aku yaaa.. sendirinya juga masih panik kalo naik pesawat.. :p

    ReplyDelete
  2. @ Ajeng, aq gak bisa menghina jeng, gimana mau ngatain,sekalinya naik pesawat kamu umroh... ya sekali2nya naik pesawat.... hahahaha...
    gak kebayang deh naik pesawat jauh kayak gitu, Malang - Jakarta aja perasaan lama banget....

    ReplyDelete
  3. yo opo ke jakarta gak ngomong2, payahhh, kan gw mau minta oleh oleh pak broooooo

    ReplyDelete
  4. @ Fai, hyaahhh, paling loe minta apel doang, kalo itu mah di pasar rebo ama kramatjati banyak, sama aja, dari malang juga, lebih murah paling harganya.....

    ReplyDelete
  5. Belum pernah ke Malang...tapi udah pernah naik pesawat...

    ReplyDelete
  6. jadi ingin naik pesawat lagi..hehehe
    salam

    ReplyDelete