Vertigo

by - August 31, 2010

Saya tidak pernah bermimpi mendapatkan penyakit vertigo. Bukannya mau, tapi penyakit ini merupakan efek dari masuknya saya di rumah sakit selama sebulan karena kecelakaan beberapa tahun yang lalu. Saat itu bagian belakang kepala saya harus dioperasi. Dan ketika saya keluar dari rumah sakit saya membawa beberapa penyakit yang harus mengikuti terapi. Seperti bayi yang baru lahir, saya harus belajar duduk, belajar berdiri, menggerakkan tangan saya yang lumpuh hingga belajar menahan kencing. Semua saya lakukan dengan penuh semangat, karena saya ingin sembuh. Setelah sembuhpun, ternyata ada penyakit psikologis yang menyertai saya, PANIK. Bukan main sulit untuk mengatasinya. Hingga saat inipun masih ada walaupun tidak sehebat ketika awal-awal saya sembuh. Saya bersyukur, karena Alloh memberikan saya seorang istri dengan dasar pendidikan psikologi, sehingga saya mendapatkan terapi sendiri olehnya.
Kembali, salah satu penyakit yang belum pernah saya rasakan adalah vertigo. Vertigo ini juga penyakit yang menyertai saya setelah kecelakaan itu. Awalnya saya sangat kaget dan sehari 3 kali saya harus minum obat untuk vertigo itu. Hingga saat ini, obat tersebut masih ada di kotak obat saya, yang biasa saya bawa di dalam tas. Ada 2 jenis obat untuk otak saya yang selalu saya bawa jika vertigo dan nyeri pada bekas operasi saya kambuh.

Saya sangat masih ingat ketika saya main ke rumah teman saya, Novi. Dia kelihatan habis sakit dan saya tanyakan mengenai sakit yang ia derita. Dia shock, ternyata vertigo. Saking shock-nya dia takut untuk tidur, karena vertiga muncul ketika bangun tidur. Saya-pun tertawa lebar-lebar, dan mengucapkan "selamat datang di dunia vertigo... tidak usah khawatir, vertigo tidak akan membunuhmu.." setidaknya itu kata-kata yang cukup menghibur untuknya. hahahaha.

Baiklah, untuk itu kali ini saya ingin sedikit membahas sahabat baik saya ini, si penyakit vertigo. Vertigo dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk gangguan keseimbangan atau gangguan orientasi di ruangan. Istilah yang sering digunakan oleh awam adalah: puyeng, sempoyongan, mumet, pusing, pening, tujuh keliling, rasa mengambang, kepala terasa enteng, rasa melayang.
Vertigo perlu dipahami karena merupakan keluhan nomer tiga paling sering dikemukakan oleh penderita yang datang ke praktek umum, bahkan orang tua usia sekitar 75 tahun, 50 % datang ke dokter dengan keluhan vertigo.

Banyak yang menganggap terserang vertigo bisa menyebabkan kematian. Tetapi menurut ilmmu kedokteran sejauh ini, anggapan tersebut belum terbukti. "Setahu saya, tidak ada orang meninggal gara-gara vertigo," kata Erin Destrini, Dokter Umum dari Klinik Jakarta Medical Center (JMC). Dia menjelaskan, dari sisi ilmu kedokteran, vertigo sebenarnya hanya gejala dari suatu penyakit tertentu. Misalnya vertigo bisa menjadi penanda adanya gangguan pada otak. Misalnya, luka di batang otak, tumor atau kanker otak. Selain itu, vertigo juga menjadi tanda-tanda gejala penyumbatan darah ke otak. Penyumbatan pembuluh darah pada otak ini menyebabkan otak kekurangan oksigen. Gangguan sirkulasi darah pada pembuluh juga bisa ditandai dengan vertigo. Gangguan sirkulasi ini bisa dipicu oleh banyak faktor, antara lain timbulnya plak di dinding pembuluh darah, meningkatnya kekentalan darah, atau mengerasnya dinding pembuluh darah. "Gangguan sirkulasi darah ini disebabkan beberapa penyakit, seperti gula darah atau diabetes melitus, darah tinggi atau hipertensi, dan kolesterol tinggi," kata Suhanto Kasmali, Dokter Umum Rumah Sakit Mediros, Jakarta Timur. Gangguan sirkulasi darah ini juga bisa disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat. Seperti mengkonsumsi rokok dan minuman yang mengandung alkohol.
Penyebab lainnya, tidak pernah berolahraga, dan sering mengonsumsi makanan berlemak, seperti gorengan, atau makanan cepat saji alias junkfood.Ketika sirkulasi darah tidak lancar, maka asupan oksigen pada organ pun tidak sempurna. Inilah yang menyebabkan komplikasi berbahaya. Pasalnya, seluruh organ tubuh membutuhkan oksigen. Seretnya sirkulasi darah ini menjadi fatal bila yang mengalami gangguan adalah pembuluh darah yang menuju organ vital seperti jantung, otak, ginjal. Gangguan sirkulasi ke otak dapat menyebabkan stroke, gangguan pada pembuluh darah menuju ginjal menyebabkan gagal ginjal, dan gangguan pada pembuluh darah jantung dapat menyebabkan gagal jantung. Nah, hal inilah yang bisa mengakibatkan kematian, jadi bukan vertigonya.
Gangguan pada telinga juga bisa menjadi sesuatu yang menganggu. Misalnya, gangguan pada telinga ini terjadi karena ada infeksi bakteri pada organ di telinga dalam alias labyrinthitis. Infeksi ini bisa membuat orang tersebut vertigo yang disertai dengan muntah dan suhu badan yang tinggi. Kondisi ini perlu penanganan serius. Karena, jika tidak ditangani dengan baik, infeksi bisa berpengaruh ke organ-organ lain dan bisa mengakibatkan komplikasi.

Definisi
Perkataan vertigo berasal dari bahasa Yunani vertere yang artinya memutar (2). Pengertian vertigo adalah : sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya, dapat disertai gejala lain, terutama dari jaringan otonomik akibat gangguan alat keseimbangan tubuh. Vertigo (sering juga disebut pusing berputar, atau pusing tujuh keliling) adalah kondisi di mana seseorang merasa pusing disertai berputar atau lingkungan terasa berputar walaupun badan orang tersebut sedang tidak bergerak.

Gejala
Penderita merasa seolah-olah dirinya bergerak atau berputar; atau penderita merasakan seolah-olah benda di sekitarnya bergerak atau berputar.

Diagnosa
Sebelum memulai pengobatan, harus ditentukan sifat dan penyebab dari vertigo. Gerakan mata yang abnormal menunjukkan adanya kelainan fungsi di telinga bagian dalam atau saraf yang menghubungkannya dengan otak. Nistagmus adalah gerakan mata yang cepat dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah. Arah dari gerakan tersebut bisa membantu dalam menegakkan
diagnosa.

Nistagmus bisa dirangsang dengan menggerakkan kepala penderita secara tiba-tiba atau dengan meneteskan air dingin ke dalam teling. Untuk menguji keseimbangan, penderita diminta berdiri dan kemudian berjalan dalam satu garis lurus, awalnya dengan mata terbuka, kemudian dengan mata tertutup. Tes pendengaran seringkali bisa menentukan adanya kelainan telinga yang mempengaruhi keseimbangan dan pendengaran. Pemeriksaan lainnya adalah CT scan atau MRI kepala, yang bisa menunjukkan kelainan tulang atau tumor yang menekan saraf. Jika diduga suatu infeksi, bisa diambil contoh cairan dari telinga atau sinus atau dari tulang belakang. Jika diduga terdapat penurunan aliran darah ke otak, maka dilakukan pemeriksaan angiogram, untuk melihat adanya sumbatan pada pembuluh darah yang menuju ke otak.

Pengobatan
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya. Obat untuk mengurangi vertigo yang ringan adalah meklizin, dimenhidrinat, perfenazin dan skopolamin. Skopolamin terutama berfungsi untuk mencegah motion sickness, yang terdapat dalam bentuk plester kulit dengan lama kerja selama beberapa hari. Semua obat di atas bisa menyebabkan kantuk, terutama pada usia lanjut. Skopolamin dalam bentuk plester menimbulkan efek kantuk yang paling sedikit.

Vertigo subyektif dikatakan bila penderita merasakan dirinya berputar-putar, sedangkan bila ia merasakan lingkungan sekitarnya yang berputar dinamakan vertigo objektif. Vertigo biasanya muncul karena adanya gangguan sistem vestibular (misalnya terdapat gangguan pada struktur telinga bagian dalam, saraf vestibular, batang otak, dan otak kecil/cerebellum).

Sistem vestibular bertanggung jawab untuk mengintegrasikan rangsangan terhadap indera dan gerakan tubuh. Selain itu sistem vestibular bertugas menjaga agar suatu obyek ada di fokus penglihatan saat tubuh bergerak. Ketika kepala bergerak, sinyal ditransmisikan ke labirin, yang terdapat di telinga bagian dalam. Labirin kemudian membawa informasi ke saraf vestibular yang kemudian diteruskan ke batang otak dan otak kecil, yang berfungsi mengontrol keseimbangan, postur, dan kordinasi gerak.

Untuk obatnya, saya kira kita harus mencari dulu penyebabnya dan pencetusnya. Karena lain vertigo lain kepala yang mengalaminya, tentu lain pula pencetusnya. Tapi saya sangat setuju bahwa obat-obat untuk vertigo memang berefek ngantuk. Tapi setelah kita mengalami tidur karena efek obat vertigo tersebut, kondisi kepala kita jauh lebih baik.

You May Also Like

0 komentar