Pemanasan Global Ancam 900 Spesies Terumbu Karang
Jakarta (ANTARA News) - Pemanasan global akan mengancam keberlangsungan hidup 900 spesies terumbu karang di segitiga terumbu karang terbesar di dunia. "Ini bukan masalah parah lautnya, kalau kena `global warming` suhu air laut akan naik dan terumbu karang bisa mati," kata Ketua Panitia Nasional World Ocean Conference 2009, Indroyono Soesilo, di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan keberlangsungan segitiga terumbu karang terbesar dunia alias "coral triangle" merupakan hal penting, mengingat lokasi ini dapat dikatakan sebagai Hutan Amazon dasar laut terbesar di dunia.
Badan-badan dunia dan LSM dunia pun menyadari bahwa inisiasi Indonesia untuk menyelenggarakan WOC 2009 pada 11-15 Mei di Manado mendatang merupakan event penting.
Bahkan United Nations Environmental Program (UNEP) akan mengawal pelaksanaan konfrensi kelautan pertama di dunia tersebut hingga berhasil menghasilkan draft kebijakan terkait kelautan.
"UNEP bahkan akan membuat `Ocean Day` pada Pertemuan Tingkat Tinggi terkait Pemanasan Global, Teknologi, dan Penghijauan di Copenhagen bulan September 2009," ujar dia.
Matinya terumbu karang di kawasan segitiga terumbu karang terbesar di dunia, yakni yang berada di Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste, dan Kepulauan Solomon, akan mengancam sumber daya ikan dunia.
Karena itu, WOC 2009 yang mengambil tema "Ocean and Climate Change" dengan topik "Ocean Impact to Climate Change and The Role of Ocean to Climate Change" diharapkan mampu menghasilkan rancangan strategi yang akan tertuang dalam "Manado Ocean Declaration" (MOD).
Hasil dari WOC 2009 akan ditindaklanjuti dengan Rencana Aksi dan Implementasi, yang akan diusulkan pembentukan "World Ocean Forum".(*)
Ia mengatakan keberlangsungan segitiga terumbu karang terbesar dunia alias "coral triangle" merupakan hal penting, mengingat lokasi ini dapat dikatakan sebagai Hutan Amazon dasar laut terbesar di dunia.
Badan-badan dunia dan LSM dunia pun menyadari bahwa inisiasi Indonesia untuk menyelenggarakan WOC 2009 pada 11-15 Mei di Manado mendatang merupakan event penting.
Bahkan United Nations Environmental Program (UNEP) akan mengawal pelaksanaan konfrensi kelautan pertama di dunia tersebut hingga berhasil menghasilkan draft kebijakan terkait kelautan.
"UNEP bahkan akan membuat `Ocean Day` pada Pertemuan Tingkat Tinggi terkait Pemanasan Global, Teknologi, dan Penghijauan di Copenhagen bulan September 2009," ujar dia.
Matinya terumbu karang di kawasan segitiga terumbu karang terbesar di dunia, yakni yang berada di Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste, dan Kepulauan Solomon, akan mengancam sumber daya ikan dunia.
Karena itu, WOC 2009 yang mengambil tema "Ocean and Climate Change" dengan topik "Ocean Impact to Climate Change and The Role of Ocean to Climate Change" diharapkan mampu menghasilkan rancangan strategi yang akan tertuang dalam "Manado Ocean Declaration" (MOD).
Hasil dari WOC 2009 akan ditindaklanjuti dengan Rencana Aksi dan Implementasi, yang akan diusulkan pembentukan "World Ocean Forum".(*)
2 komentar
mantabbb kang!!! kang kowe ki aktivitis opo je? nek ono saweran dokumentasi hubungi aku yo kwkwkwkwkwkkwkwkwkwkwkw
ReplyDeleteawakmu iki mantab tenan e, ketoke kerjomu nang ngarep internet w, ono terus. aku pengene saweran duit. weh mumet nyoba2 ngedit html... ora kuat, mending mlaku2 nang alas ae...
ReplyDelete