Kubunuh Rasa Takutku dengan Slooping

by - November 27, 2008



Pekan kemarin, khususnya hari Rabu tanggal 19 Nopember 2008 merupakan hari yang luar biasa bagi saya, betapa tidak, saya dapat membunuh rasa takut saya yang telah ada sejak saya lahir. Takut ketinggian. Saya ingat, waktu saya kecil diajak oleh bapak ke Monas, tapi saya tidak berani naik, karena begitu takutnya. Apalagi sejak saya mengalami kecelakaan dan harus dioperasi pada kepala, semakin bertambahlah trauma terhadap ketinggian, menyeberang jalan dengan naik jembatan penyeberangan merupakan hal yang sangat menyiksa.

Hal tersebut bukan datang dengan tiba-tiba begitu saja, karena malam sebelumnya saya secara tidak langsung menjalani terapi ketika sesi acara berjalan melintasi bara api. Sebelum kami melintas di bara api, kami diberikan arahan bagaimana cara kami dapat memotivasi diri denga jauh lebih kuat. Berbagai cara diajarkan dan langsung dipraktekkan saat itu juga pada sesi tersebut. Malam yang dingin justru membuat semangat semakin berkobar malam itu. Dan akhirnya kami diminta untuk melewati jalan yang telah diberi arang yang dibakar dengan membara. Saya akui, nyali sempat ciut melihatnya. Tetapi, pemateri memberi kami motivasi kembali sehingga berkobarlah rasa percaya diri, belum lagi melihat kenyataan teman-teman, baik muda maupun tua bisa berjalan diatas kobaran api tersebut. Akhirnya, saya juga bisa melaluinya. Alhamdulillah.

Esok paginya, saya memilih mengikuti outbond yang diadakan BaungCamp di TWA. G. Baung, yakni memilih high rope dibanding yang lain seperti air soft gun atau rafting (rafting mah bosen). Berawal dari wall climbing kemudian dilanjutkan sircuit high rope dan yang terakhir adalah slooping. Saya bersama seorang reporter dari Trans TV melakukan Slooping tersebut. Slooping dilakukan dari ketinggian 90 meter meluncur diagonal ke bawah sejauh 140 m melalui depan dari air terjun Baung.

Satu kata, "dahsyat..!" Saya berani melakukannya, meluncur melalui air terjun dan berhenti ditengah-tengah, menikmati indahnya pemandangan dan gelora adrenalin di dada. Subhanalloh...!! Kubunuh rasa takutku terhadap ketinggian. Bisa..! Aku bisa.

Tidak ada kata yang lebih indah untuk mengungkapkan betapa indahnya pemandangan dari atas tali, merasakan gemuruh air terjun yang tepat ada di depan kita, merasakan hempasan angin yang ditamparkan air terjun ke tubuh kita. Fuuuh... sungguh pengalaman yang mempengaruhi jiwa saya. Terima kasih ya Alloh...

Terima kasih juga, buat pak Herman atas fasilitasnya dan mas Data Pela atas bantuannya. Thanks buat rekan-rekan Baungcamp semuanya.

You May Also Like

0 komentar