Masa kecil saya yang paling berkesan adalah ketika saya hidup di sebuah kota kecil di selatan Garut, yakni Cikajang. Saya tinggal bersama orang tua ketika itu sedang bertugas di Batalyon 303 Cikajang. kalau gak salah sih. Dari pusat kota mungkin sekitar 15 menit naik angkot ke arah Papandayan. Disini saya sekolah SDN Cibuluh, karena ada pembangunan SD Inpres baru yang kemudian diberi nama SDN Setya Budi, ini juga kalau gak salah, saya termasuk rombongan yang dipindah ke SDN Setya Budi ini, karena kondisi SDN Cibuluh yang sudah terlalu penuh.
Kembali ke Asrama Batalyon 303 ini, saya banyak menghabiskan masa kecil saya dengan bermain sepak bola atau berenang bersama teman-teman di sungai Cimanuk. Huh benar-benar alam pedesaan plus pegunungan, airnya dingin, jernih, dan tidak dalam. Sering kami berenang ketika pulang sekolah dan sorenya kami bermain sepak bola. Mungkin karena terinspirasi sepakbola Indonesia saat itu sedang bagus-bagusnya, gak kayak sekarang coy, dalam satu asrama itu bisa tumbuh klub sepakbola anak-anak hingga 4 klub. perhatian, klub disini bukan berarti ada pelatihnya, tapi sekedar perkumpulan bermain sepak bola antara kami. Dan namanya pun disesuaikan yang lagi trend saat itu. Contohnya, karena lagi tren film Golok Setan, maka klubnya bernama PS. Golok Setan hihihihi. Dan kami memiliki seragam kaos juga, kami urunan duit setelah terkumpul baru kami belikan kaos sejumlah anggota klub kami di Pasar cikajang. Dan memberi nama klub cukup dengan spidol di bagian dada kaos tersebut. hiihihi lucu dan kreatif.
Seangkatan saya yang masih saya ingat itu ada anaknya Komandan si Andri, ketika tahun 2002 saya sempat ke Tasikmalaya, saya sempat mencari rumahnya lewat nomor telepon orang tuanya yang ngetop itu, dan ketemu. Orangtuanya sangat ingat dengan saya, tapi sayang si Andri gak ingat hihihihi, payah, tapi kakaknya Indra ingat ke saya karena dulu kami sering latihan beladiri bersama, Kung Fu, yang melatih pak Gatot. hehehe. Kemudian ada Hendrik dan Iwan. Seingat saya Iwan ini bertubuh gendut dan cukup besar, asli Bandung, kalau sehabis dari Bandung dia selalu cerita tentang ilmu tenaga dalam yang baru ia dapatkan selama berlibur di Bandung, dan itu menurut ceritanya sangat berbahaya kalau dipergunakan.Tetapi, untuk yang difoto diatas itu, sebenarnya adalah saya berfoto dengan para adik kelas saya, yang tinggal satu asrama juga. Yang saya ingat hanya dua orang yang berada disisi kanan, yakni kinoi yang berbaju putih dan agus berkaos merah. Saya juga lupa dalam rangka apa saya berfoto bersama. Mungkin iseng aja, hihihihi. Seingat saya kami berfoto di depan rumah si Agus berbaju merah itu, bukan Agus saya, hehehe.
Letak asrama kami memang di ketinggian sekitar 900 mdpl. Jadi dingin sekali udaranya, oleh karena itu orang-oarang yang tinggal di asrama maupun penduduk sekitar asrama suka berolahraga. Ini bisa dilihat jika sore hari lapangan sepakbola asrama selalu ramai orang yang sedang berolah raga, entah itu sepakbola, volley ball, atau sekedar berjogging. Begitu juga jika minggu subuh, jalan yang menghubungkan antara Cibuluh ke kota Cikajang, ramai dengan orang yang berlari pagi, kebanyakan ketika itu sih anak-anak kecil seperti kami dan remaja.
Terakhir kali saya mengunjungi kota ini adalah ketika saya masih pendidikan Jagawana tahun 2000. Saya sempat melihat kebun teh samping asrama yang sudah hilang menjadi blok baru perumahan di asrama 303 tersebut. Padahal dulu kami sering bermain di kebun teh itu, ya sekedar main kemping-kempingan atau perang-perangan. Saya juga sempat berkunjung ke guru SD saya ketika itu, Pak Undang namanya. Alhamdulillah, beliau masih sangat ingat saya. Karena waktu SD dulu saya termasuk siswa yang nakal tapi sering masuk rangking juga, hehehehe agus agus. Beliau masih juga membujang sejak kematian istri beliau ketika melahirkan putrinya dulu. Dan sekarang putrinya sudah besar, saya terkagum-kagum, wah cinta mati neh, padahal saat putrinya lahir jika tidak salah saya masih duduk kelas 5 SD. Tapi, yang jelas, keinginan saya untuk kembali mengunjungi kota dimana masa kecil saya banyak saya habiskan terpenuhi juga.
Note : Tulisan berwarna hijau adalah celotehan saya.
Kembali ke Asrama Batalyon 303 ini, saya banyak menghabiskan masa kecil saya dengan bermain sepak bola atau berenang bersama teman-teman di sungai Cimanuk. Huh benar-benar alam pedesaan plus pegunungan, airnya dingin, jernih, dan tidak dalam. Sering kami berenang ketika pulang sekolah dan sorenya kami bermain sepak bola. Mungkin karena terinspirasi sepakbola Indonesia saat itu sedang bagus-bagusnya, gak kayak sekarang coy, dalam satu asrama itu bisa tumbuh klub sepakbola anak-anak hingga 4 klub. perhatian, klub disini bukan berarti ada pelatihnya, tapi sekedar perkumpulan bermain sepak bola antara kami. Dan namanya pun disesuaikan yang lagi trend saat itu. Contohnya, karena lagi tren film Golok Setan, maka klubnya bernama PS. Golok Setan hihihihi. Dan kami memiliki seragam kaos juga, kami urunan duit setelah terkumpul baru kami belikan kaos sejumlah anggota klub kami di Pasar cikajang. Dan memberi nama klub cukup dengan spidol di bagian dada kaos tersebut. hiihihi lucu dan kreatif.
Seangkatan saya yang masih saya ingat itu ada anaknya Komandan si Andri, ketika tahun 2002 saya sempat ke Tasikmalaya, saya sempat mencari rumahnya lewat nomor telepon orang tuanya yang ngetop itu, dan ketemu. Orangtuanya sangat ingat dengan saya, tapi sayang si Andri gak ingat hihihihi, payah, tapi kakaknya Indra ingat ke saya karena dulu kami sering latihan beladiri bersama, Kung Fu, yang melatih pak Gatot. hehehe. Kemudian ada Hendrik dan Iwan. Seingat saya Iwan ini bertubuh gendut dan cukup besar, asli Bandung, kalau sehabis dari Bandung dia selalu cerita tentang ilmu tenaga dalam yang baru ia dapatkan selama berlibur di Bandung, dan itu menurut ceritanya sangat berbahaya kalau dipergunakan.Tetapi, untuk yang difoto diatas itu, sebenarnya adalah saya berfoto dengan para adik kelas saya, yang tinggal satu asrama juga. Yang saya ingat hanya dua orang yang berada disisi kanan, yakni kinoi yang berbaju putih dan agus berkaos merah. Saya juga lupa dalam rangka apa saya berfoto bersama. Mungkin iseng aja, hihihihi. Seingat saya kami berfoto di depan rumah si Agus berbaju merah itu, bukan Agus saya, hehehe.
Letak asrama kami memang di ketinggian sekitar 900 mdpl. Jadi dingin sekali udaranya, oleh karena itu orang-oarang yang tinggal di asrama maupun penduduk sekitar asrama suka berolahraga. Ini bisa dilihat jika sore hari lapangan sepakbola asrama selalu ramai orang yang sedang berolah raga, entah itu sepakbola, volley ball, atau sekedar berjogging. Begitu juga jika minggu subuh, jalan yang menghubungkan antara Cibuluh ke kota Cikajang, ramai dengan orang yang berlari pagi, kebanyakan ketika itu sih anak-anak kecil seperti kami dan remaja.
Terakhir kali saya mengunjungi kota ini adalah ketika saya masih pendidikan Jagawana tahun 2000. Saya sempat melihat kebun teh samping asrama yang sudah hilang menjadi blok baru perumahan di asrama 303 tersebut. Padahal dulu kami sering bermain di kebun teh itu, ya sekedar main kemping-kempingan atau perang-perangan. Saya juga sempat berkunjung ke guru SD saya ketika itu, Pak Undang namanya. Alhamdulillah, beliau masih sangat ingat saya. Karena waktu SD dulu saya termasuk siswa yang nakal tapi sering masuk rangking juga, hehehehe agus agus. Beliau masih juga membujang sejak kematian istri beliau ketika melahirkan putrinya dulu. Dan sekarang putrinya sudah besar, saya terkagum-kagum, wah cinta mati neh, padahal saat putrinya lahir jika tidak salah saya masih duduk kelas 5 SD. Tapi, yang jelas, keinginan saya untuk kembali mengunjungi kota dimana masa kecil saya banyak saya habiskan terpenuhi juga.
Note : Tulisan berwarna hijau adalah celotehan saya.
3 komentar
angkatan berapa masuk sd nya
ReplyDeleteIni foto tahun berapa? Saya juga disana tahun 95
ReplyDeleteSekitar 1984-1985
ReplyDelete