Survei di TNUK Hanya Temukan 50 Tapak Badak
BANDUNG, SENIN - Hasil survei terakhir populasi Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, kurang menggembirakan.
"Hasil rhino track count yang dilaksanakan tanggal 10-14 Desember 2008, hanya ditemukan 50 tapak badak," kata Ketua Pengurus Yayasan Badak Indonesia (YABI) Widodo Ramono, di Bandung, Senin (12/1).
Ia mengatakan, proses rhino track count sendiri, dilaksanakan di 14 transek yang masing-masing transek berjarak 2 km. Dari 14 transek tersebut, didapatkan temuan atau hasil bahwa distribusi populasi badak yang ada di TNUK tidak merata.
Dikatakannya, ada beberapa penyebab dari pendistribusian populasi badak menjadi tidak merata. Banyaknya wilayah yang belum tercover oleh peneliti, perubahaan keadaan alam (habibat) serta kerusakan yang ditimbulkan oleh manusia di TNUK menjadi sebab pendistribusian populasi badak tidak merata.
Menurutnya, jumlah badak Jawa pada tahun 2007 di Taman Nasional Ujung Kolun diperkirakan hanya ada 59 hingga 69 ekor. Ia juga mengatakan, keadaan alam di wilayah konservasi badak jawa saat ini, sudah tidak cocok untuk dijadikan habitat badak jawa.
"Habitat yang paling cocok untuk badak ialah padang savana. Sedangkan kalau melihat habibat badak jawa sekarang, keadaan bukan padang savana tapi hutan tropis yang rindang oleh pepohonan yang tinggi," katanya.
Menurut mantan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) itu, hutan yang ditumbuhi pepohonan tinggi tidak cocok untuk habitat badak Jawa.(Antara 12/11/09)
"Hasil rhino track count yang dilaksanakan tanggal 10-14 Desember 2008, hanya ditemukan 50 tapak badak," kata Ketua Pengurus Yayasan Badak Indonesia (YABI) Widodo Ramono, di Bandung, Senin (12/1).
Ia mengatakan, proses rhino track count sendiri, dilaksanakan di 14 transek yang masing-masing transek berjarak 2 km. Dari 14 transek tersebut, didapatkan temuan atau hasil bahwa distribusi populasi badak yang ada di TNUK tidak merata.
Dikatakannya, ada beberapa penyebab dari pendistribusian populasi badak menjadi tidak merata. Banyaknya wilayah yang belum tercover oleh peneliti, perubahaan keadaan alam (habibat) serta kerusakan yang ditimbulkan oleh manusia di TNUK menjadi sebab pendistribusian populasi badak tidak merata.
Menurutnya, jumlah badak Jawa pada tahun 2007 di Taman Nasional Ujung Kolun diperkirakan hanya ada 59 hingga 69 ekor. Ia juga mengatakan, keadaan alam di wilayah konservasi badak jawa saat ini, sudah tidak cocok untuk dijadikan habitat badak jawa.
"Habitat yang paling cocok untuk badak ialah padang savana. Sedangkan kalau melihat habibat badak jawa sekarang, keadaan bukan padang savana tapi hutan tropis yang rindang oleh pepohonan yang tinggi," katanya.
Menurut mantan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) itu, hutan yang ditumbuhi pepohonan tinggi tidak cocok untuk habitat badak Jawa.(Antara 12/11/09)
0 komentar